Kondisi ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian serta pelemahan ekonomi global yang diprediksi akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi dunia. pemicu utama krisis
global tersebut terjadi di Amerika pada tahun 2008, dan puncaknya pada hari senin 15 September 2008 saat
Lehman Brothers menyatakan diri bangkrut. Berita kebangkrutan Lehman Brothers
tersebut bagaikan virus yang cepat menyebar dan merembet ke pelosok bumi
ini. Krisis ini disebabkan
oleh krisis subprime
mortage di Amerika
Serikat dan dampaknya ke seluruh dunia, termasuk negara-negara berkembang
seperti Indonesia (Bank Indonesia, 2010:
3)
Peristiwa
krisis tersebut juga terjadi dalam bentuk kesulitan keuangan (financial distress), krisis kepanikan perbankan atau krisis perbankan
sistemik, jatuhnya pasar saham, meledaknya penggelembungan keuangan (financial bubble), dan jatuhnya mata uang. Peristiwa krisis tersebut
tentu akan mempengaruhi
kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa.
Krisis tersebut terus merembet ke seluruh pelosok dunia, salah satu negara yang terkena virus tersebut adalah Yunani, bahkan saat ini Yunani mengalami financial default atau mengalami gagal bayar dalam hutang. pada hari Minggu, tanggal 5 Juli 2015, warga yunani melakukan referendum untuk memutuskan apakah akan tetap menerima atau menolak dana talangan (bailout) dari dari Komisi Uni
Eropa, IMF, dan Bank Sentral Eropa. Hasil referendum, 60% menolak dan sisanya 40% menerima dana talangan.
Atas hasil tersebut, menunjukkan mayoritas rakyat mendukung keputusan pemerintah untuk
tidak menaati tuntutan tiga lembaga kreditur. Dengan begitu, Yunani
diperkirakan tidak akan melunasi hutang luar negerinya dalam waktu dekat,
sekaligus berpotensi keluar dari Uni Eropa.
Dampak krisis Yunani tersebut akan merembet keseluruh pelosok dunia dan tak terkecuali Indonesia. dampak krisis Indonesia merupakan dampak tidak langsung, sehingga Indonesia masih tahan akan goncangan kiris tersebut. Rasion hutang terhadap PDB Indonesia saat ini adalah sebesar 26%, dan sangat jauh berbeda dengan Yunani yang mencapai 160%.
dampak langsung krisis Yunani adalah negara-negara Eropa, mereka menjalin hubungan ekonomi langsung dengan Yunani. Apabila negara-negara Eropa juga mengalami krisi, tentung akan berpengaruh lansung terhad negara-negara yang melakukan hubugnan ekonomi langusng dengan Eropa, tidak bisa dipungkiri bahwa pusat ekonomi dunia saat ini masih di Eropa.
Tiongkok merupakan sala satu negara yang mengalami dampak langsung dari krisis tersebut, karena Tiongkok banyak melakukan hubungan ekonomi dengan Eropa. kondisi bursa Tiongkok mengalami tekanan yang signifikan. pelemahan Tiongkok di khawatirkan dapat merembet ke negara-negara yang menjalin hubugan ekonomi langsung dengan Tiongkok. Indonesia merupakan negara yang memiliki hubungan ekonomi langsung dengan Tiongkok, tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini arus ekspor dan impor dari dan ke tiongkok sangat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar